Resensi Biografi
Presiden Republik Indonesia Kedua
SOEHARTO
Pembangunan dan Partisipasi
Oleh Kelompok 5
Ayu Safitri
Novi Rahmayanti
Putri Hana Syafitri
Septa Tirawan
Sinta Windriani
Kelas XI IPA 4
SMA NEGERI 9 TANGERANG
TAHUN AJARAN 2011/2012
1. IDENTITAS BUKu
![]() |
Bagian Belakang |
§ JUDUL : Biografi Politik Presiden RI
Kedua, SOEHARTO: Pembangunan dan Partisipasi
§ PENULIS : Habib Ahmad Shahab
§ PENERBIT : PT. Golden Terayon Press
Anggota IKPI (Peace Publishing House)
§ TAHUN TERBIT : 2008
§ EDISI : Pertama
§ DIDIGITALKAN : 12 Juli 2010
§ ISBN : 979-8125-73-6
§ JUMLAH HALAMAN : 323 Halaman
§ PANJANG : 14,8 cm
§ LEBAR : 22,4 cm
§ GAMBAR JILID : Foto Soeharto dengan
background berlatar bangunan dan bendera merah-putih
§ WARNA JILID : Abu-abu
§ HARGA BUKU : Rp62.500
2. IKHTISAR
Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.
Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.
Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri Siti Hardiyanti Hastuti: Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).
Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno.
Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.
Presiden RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.
Berita wafatnya Pak Harto pertama kali diinformasikan Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Dicky Sonandi, di Jakarta, Minggu (27/1). Kemudian secara resmi Tim Dokter Kepresidenan menyampaikan siaran pers tentang wafatnya Pak Harto tepat pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008 di RSPP Jakarta akibat kegagalan multi organ.
Kemudian sekira pukul 14.40, jenazah mantan Presiden Soeharto diberangkatkan dari RSPP menuju kediaman di Jalan Cendana nomor 8, Menteng, Jakarta. Ambulan yang mengusung jenazah Pak Harto diiringi sejumlah kendaraan keluarga dan kerabat serta pengawal. Sejumlah wartawan merangsek mendekat ketika iring-iringan kendaraan itu bergerak menuju Jalan Cendana, mengakibatkan seorang wartawati televisi tertabrak.
Di sepanjang jalan Tanjung dan Jalan Cendana ribuan masyarakat menyambut kedatangan iringan kendaraan yang membawa jenazah Pak Harto. Isak tangis warga pecah begitu rangkaian kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto memasuki Jalan Cendana, sekira pukul 14.55, Minggu (27/1).
Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri yang tengah mengikuti rapat kabinet terbatas tentang ketahanan pangan, menyempatkan mengadakan jumpa pers selama 3 menit dan 28 detik di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (27/1). Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI Kedua Haji Muhammad Soeharto.
3. PENILAIAN (PERTIMBANGAN BUKU)
§ KEUNGGULAN
a. Buku ini menjelaskan tentang biogarfi Pak Soeharto dengan jelas dan akurat sehingga membuat pembaca merasa beruntung.
b. Buku ini juga berdampak positif bagi pembaca supaya semakin semangat dalam membantu kemajuan negara.
c. Membuat para pembaca mempunyai semangat nasionalisme yang cukup tinggi.
d. Para pembaca yang membaca buku ini menjadi tau bagaimana kehidupan pada zaman Pak Soeharto yang mencekam.
e. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.
f. Disisipkan beberapa foto di dalam buku sehingga semakin menarim dan para pembaca bisa membayangkan apa yang terjadi.
g. Kata-kata yang penting diberi tanda petik (“)
h. Dibagi menjadi beberapa bab sehingga pembaca semakin paham.
§ KELEMAHAN
a. Buku ini tidak cocok dibaca oleh orang yang masih berumur dibawah 13 tahun karena bahasanya terlalu rumit dan banyak kata-kata yang tidak dipahami oleh mereka.
b. Beberapa foto yang disisipkan bukan foto berwarna sehingga kurang menarik.
c. Ada bahasa yang terlalu bertele-tele.
d. Di cover buku ini tulisannya tidak timbul sehingga bisa menjadi faktor menurunnya minat para pembaca untuk membaca buku ini.
e. Tidak diberi pembatas buku.
4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
§ KESIMPULAN
Buku ini menjelaskan mengenai Kehidupan Pak Soeharto dari lahir sampai ia meninggal sehingga membuat para pembaca puas membaca buku ini. Pembaca juga termotivasi karena membaca buku ini. Tapi dilain hal, buku ini hanya cocok dibaca oleh kalangan yang berumur di atas 13 tahun karena bahasanya terlalu rumit dan ada beberapa kata-kata yang belum dipahami oleh anak-anak di bawah umur tersebut.
Setelah membaca buku ini pembaca semakin semangat dalam membantu pembangunan negara dan akan termotivasi oleh Pak Soeharto. Ini tentu merupakan hal yang sangat bagus. Kata-kata yang penting juga diberi tanda kutip (“).
Dilain hal, yang menjadikan buku ini menarik ialah disisipkan beberapa foto sehingga mereka yang membaca buku ini bisa membayangkan apa yang terjadi pada waktu itu. Dan dibawah foto juga dijelaskan sedang apa orang yang ada di dalam foto tersebut. Tapi kelemahannya ialah foto-foto yang disisipkan bukan foto berwarna, padahal foto berwarna bisa menambah semangat para pembaca. Dan kelemahannya lagi, foto-fotonya ada yang jelek atau kurang lebih agak gepeng. Itu menurunkan semangat membaca. Tapi buku ini sangat baik untuk para pembaca yang ingin mengetahui kehidupan politik Indonesia.
§ REKOMENDASI
Supaya lebih menarik sebaiknya cover buku “Biografi Politik Presiden RI Kedua, SOEHARTO:Pembangunan dan Partisipasi” ini diberi tulisan timbul karena tulisan timbul akan memberi kesan bahwa buku ini bagus dan menarik.
Diberikan pembatas buku supaya bisa menjadi pembatas halaman bila para pembaca ingin beristirahat membaca.
Diberi tulisan berwarna agar semakin menarik.
Di dalam buku ini terdapat foto-foto. Sebaiknya foto-fotonya itu berwarna, jangan hitam-putih. Karena jika foto-foto tersebut berwarna, pembaca akan semakin jelas melihat foto tersebut.
Foto-foto yang disisipkan sebaiknya berkualitas, jangan foto-foto yang gepeng tetap saja disisipkan. Itu akan memberi kesan buruk oleh para pembaca.
Sebaiknya buku ini dijadikan 2 versi. Versi pertama untuk para pembaca dibawah umur 13 tahun, di versi ini dijelaskan dengan bahasa yang ringan sesuai dengan otak anak dibawah umur tersebut. Dan versi kedua dijelaskan dengan bahasa yang sesuai dengan yang berumur di atas 13 tahun. Bila dimunculkan ke dalam 2 versi, pembaca yang di bawah umur bisa mengetahui bagaimana kehidupan politik negara. Itu akan meningkatkan pengetahuan anak-anak mengenai kehidupan politik.
Judul-judul dalam bab sebaiknya diberi tulisan berwarna. Dan sebaiknya juga tulisan-tulisan penting diberi warna agar para pembaca mudah mengingatnya.
0 件のコメント :
コメントを投稿