
Saras : “Eh, kenapa ya Lab. IPA itu tidak pernah dibuka lagi?”
Ucok : “Kamu belum tau ya? Di ruang itu pernah terjadi pembunuhan. Ada kakak kelas
yang secara sengaja dibunuh oleh adik kelasnya sendiri.” (serius)
Nanda : “Hah..!? Kok ada ya yang spt itu! Tega amat tuh orang. Go to HELL aja!”
Saras : “Ada aja kalo dia nekat mah.” (polos)
Salsa : “Rebutan pacar kali. Hahahaaa!”
Ucok : “Kalian gak percaya? Ada yang pernah mendengar suara isak tangis seseorang di
lab. IPA itu! Padahal ruangan itu kosong.” (terlihat serius)
Saras : “Tapi, apa pihak sekolah sudah tau tentang kejadian ini?”
Ucok : “Hemm.. kurasa tidak. Jika pihak sekolah sudah tau, mereka pasti akan bertindak.”
Salsa : “Atau bisa saja mereka pura-pura buta dan tuli. Hhahaha.. Hm, Ah..
takhayul..takhayul! Mau aja dikibulin.” (sombong)
Ucok : “Jadi kamu masih gak percaya, ya? Cerita ini sudah tersebar ke mana-mana loh..”
Salsa : “I don’t care! Itu cuma gosip, gak ada hantu di dunia ini! Aku gak takut ama
hantu.”
Si bule itu pergi dengan sombong..
Nanda : “Cih, sombong banget tuh si bule!” (kesal)
Saras : “Anak gedongan sih!”
Ucok : “Biar aja di jalan ketemu ama hantunya trus dibawa kabur. Buahahahaa!” (geli)
Teman-temannya keheranan.. Tapi itu tidak digubrisnya, lantas mereka segera pulang karena senja sudah menelan siang.
Hari berikutnya di sekolah..
Salsa : “Hei, semalem aku nonton film horror, loch.. Hmm.. tapi sayangnya
gak serem sih.” (sombongnya mulai lagi)
Ucok : “Film apa?”
Salsa : “Film “Cello” dari korea. Ah, filmnya gitu-gitu aja. Gak ada yang menarik.”
(berbohong)
Saras : “Kalo gak menarik ngapain ditonton!?”
Salsa : “Yaa..salsa pengen tau aja filmnya kayak gimana.” (salah tingkah)
Setelah itu Salsa segera masuk ke kelas, ia berjalan dengan gaya sombongnya. Ucok dan Saras makin gak tahan dengan sikap sombongnya si bule. Mereka ingin memberi pelajaran kepadanya.
Ucok : “Iiiiih, biasa aja kali jalannya ! Dasar BULE!?!?” (marah-marah
sambil menghentakkan kakinya ke tanah)
Saras : “Kita kerjain aja yuk. Ajak dia masuk ke Ruang Lab. IPA yang misterius itu!
Gimana?? Setuju gak, tak?”
Ucok : “Hmm..” (berpikir sebentar) “Wokke..wokke..” (riang)
Mereka tertawa-tawa sambil membayangkan apa yang terjadi ketika mereka dan si bule masuk ke tempat itu.

Nanda : “Hoy, guru killer udah datang.”
Mereka buru-buru masuk, takut kena damprat guru killer itu. Hihihi
Saat pelajaran berlangsung, kuping si bule seperti ada yang mencolek.
Salsa : “Iih, siapa sih!?” (merasa risih) (Hantu itu masih mencolak-coleknya)
Salsa : “Aah, siapa sih! Jangan iseng dong!!” (katanya keras sampai mengganggu murid
yang lain)
Ucok : “Napa sih, le? Berisik lu..” (cuek)
Salsa : “Sori..sori.. tadi seperti ada yang nyolek kuping gue. Siapa sih?”
Nanda : “J..ja..jangan.. jangan h..h..han..hantuu it..itu yya!” (gemetar)
Salsa : “Masih percaya ama begituan?! Cih, hantu itu gak ada!” (menaikkan volume
suaranya)
Saras : “Apa kamu yakin dengan ucapanmu, le?”
Salsa : “Tentu saja.. Hah, ngiri ya?” (tersenyum kecut)
Saras : “no! kami mau mengajak kamu ke Lab. IPA setuju tak?”
Salsa : “Apa..!? (diam sejenak) “Oke Oke..kalo itu yang kalian mau.” (salah tingkah)
Saras : “Siip kalo gitu! Sepulang sekolah..”
Nanda : “Umm..tapi aku gak ikut ya. Jujur, bulu kuduk langsung berdiri kalo nelewatian
tempat setan itu.” (sambil membayangkan)
Salsa : “Don’t worry, nan. Ada SALSA kok yang pemberani ini! Buahahahaa..!” (Pe-De)
Sepulang sekolah, mereka berempat benar-benar mendatangi Lab. IPA itu. Tidak ada satu orangpun yang berani melewati ruangan tersebut. Si bule memimpin mereka berjalan, ia berjalan dengan sombongnya sambil bernyanyi-nyanyi untuk membuktikan bahwa ia tidak takut sedikitpun! Padahal hatinya masih agak takut untuk mendatangi ruangan misterius itu, tapi ia membunyikan perasaannya.
Ketika F4 itu sudah sampai di depan pintu Lab..
Salsa : “Ayo, siapa yang mau mas…”
Saras : “Masuk duluan aja, le..” (memotong pembicaraan bule)
Salsa : “Well..” (hatinya ragu)
Jantung si bile berdetak kencang sekali. Giginya bergetar mengikuti irama jantungnya. Seakan menggambarkan perasaan hatinya yang kini makin ciut. Sekarang, bayangannya akan hantu itu makin campur aduk. Nyalinya sudah tidak tahan lagi, ia ingin cepat-cepat lari sekencang-kencangnya dari tempat itu. Tapi, ia malu.. Padahal pintu belum terbuka dan ia masih memegang gagang pintu.
Salsa : “Ya Allah..ya rahmann..” (berbisik)
Keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya.. Dan..
Kkkkkrrrrrrreeeeeeeekk…pintu tua itu dibukanya pelan-pelan.
Ucok : “Lama sekali dikau membuka pintu saja! Segeralah..” (tidak sabar)
Perlahan-lahan bule menengok ke arah Ucok, si batak. Wajahnya pucat pasi..
Ucok, Saras, dan Nanda malah tertawa-tawa kecil saat melihat wajah bule yang pucat.
Salsa : “Batak lu.. Sabar ngapa.” (ketus sekali suaranya)
Pintu sudah terbuka lebar sekarang. Mereka masuk perlahan-lahan..
Ruangan itu memang agak sempit, tapi kali ini rasanya tidak.

Angin dingin di ruang itu menampar-nampar pipi bule. Entah itu angin dari mana??
Ia tidak sanggup lagi berada di ruang setan tersebut dan……
aaaaah.. Si bule pingsan dengan sukses…!!!!
Tubuhnya tergeletak lemas di lantai.
Saras, Ucok, Nanda : “Buahahahahahahahahahahahahahaha…….!!”
Ucok : “Hahaha..makanya jadi orang jangan SOK !!” (mendekatkan wajahnya pada Bule
yang terbaring lemas)
Nanda : “Hahahaha..trus nih bule mau kita apain?” (tawanya masih renyah)
Saras : “Hihihi.. biarin aja tidur di sini ama hantunya!” (tertawanya makin melebar, untung ga robek :P)
Selama mereka tertawa sepuas-puasnya, hantu Lab. IPA secara tiba-tiba muncul di belakang mereka. Hantu itu memakai seragam putih-biru dengan berlumuran darah, berambut pendek, berkacamata, dan ia memegang pisau dapur di tangan kirinya! Melambangkan kedendaman!
Hantu : “Sshh.. Hihihihihi….” (berwajah licik, tersenyum kecut)
Mendengar suara asing itu, mereka berbalik ke belakang dan….Huaaaaaa!! Kabuuuurrr…
(Nanda berdiri kaku di depan hantu. Tidak bisa bergerak sedikitpun! Ketika hantu itu sudah siap ingin menancapkan pisaunya ke Nanda, tiba-tiba Saras dan batak segera menarik tangan Nanda. Padahal mereka berdua sudah keluar)
(Nanda lolos dari hantu itu, sedangkan Salsa si bule..)
Salsa : “Aaah..ada di mana aku?” (bangun, kebingungan ketika melihat hantu. Matanya
masih terbuka sedikit. Ia pikir, siapa makhluk yang di depannya ini dan berasal dari
mana?? Rasa penasaran itu tiba-tiba lenyap ketika matanya yang bulat melebar)
”Huaaaaa..” (Salsa teriak histeris, segera jatuh-bangun
menuju luar pintu)
Hantu tersebut tidak mengejar si bule.. ia hanya tenang di tempat.
F4 itu akhirnya lolos dari hantu..
Hantu itu masih berada di depan pintu Lab. IPA, memandang bule yang sudah lari terbirit-birit, menyiratkan mata yang licik..sambil memainkan pisaunya.
Anak-anak bandel itu sekarang sudah kapok, mereka berjanji tidak akan pergi ke ruang itu lagi walaupun hanya melewati pintunya. Mereka akan menganmbil jalan lain walaupun itu jauh.
Sekarang, pihak sekolah akan membongkar Lab. IPA tersebut..