2014年8月1日金曜日

Secarik kertas bersajak

Apa yang menjadikanmu terjebak dalam nostalgia yang menciptakan kesedihanmu di hari ini?
Apakah karena takdirmu yang tidak selalu baik? Ataukah dirimu yang terlalu bodoh untuk melakukan segalanya?

Apakah mereka, yang telah berhasil mendapatkan segalanya, yang doanya kemarin dikabulkan, yang dilahirkan sebagai jagoan dalam segalanya, yang (katanya) ditakdirkan sebagai orang sukses dari lahirnya, yang bapak ibunya telah sukses sehingga menular ke anaknya, apakah mereka saja yang bisa berhasil?

Apakah sukses, menang, berhasil, hanya kamu dapatkan jika kamu tinggal di sini; sekolah di sini; punya bapak-ibu yang seperti ini; bisa melakukan ini; pintar di pelajaran ini, ini, dan ini; makan ini; penampilan yang begini; punya jabatan ini; dan punya ini, ini, dan ini?

Ini belum berakhir, kamu baru memulainya. Kamu baru memulainya dari 18 tahun yang lalu. Apakah kamu mau berhenti dalam hunger games ini? Ini pertandingan bro!

Apa kamu mau menyerah pada keadaan begitu saja? Menerima nasib, berpikir tidak ada jalan keluar, menganggap dirimu lemah, dungu, tidak punya kemampuan apa-apa.

Hey! Sungguh banyak orang-orang biasa di luar sana, tapi mempunyai kehidupan yang menakjubkan. Bahkan lebih menakjubkan dari orang-orang yang kamu anggap sudah ditakdirkan hebat dari lahir.

Itu semua tergantung pada kesungguhanmu, doamu, dan keyakinanmu.

Coba tilik kisah Stephen Hawking, Abraham Lincoln, Bill Gates, Chris Gardner, bahkan Einstein!

Setiap manusia punya waktu suksesnya masing-masing. Sukses adalah hak setiap orang, tidak terbatas pada keadaan pintar atau bodohnya seseorang. Tolak ukur kesuksesan memang tidak bisa dipatenkan. Semua punya porsi dan jangkauan tersendiri.

Jika kamu punya impian besar, tentu perlu usaha yang besar juga, termasuk ujian yang besar. Ingat! Ujian yang BESAR. Maka jika kamu merasa ujian yang kamu hadapi sungguh besar, ingatlah di depan sana pasti impian besarmu akan terwujud. Itu jika kamu menghadapinya sampai selesai.

Segalanya, akan selalu ada harapan.. Bersabarlah. Tuhan selalu memberikan yang terbaik untukmu. Impian besar memang harus melewati ujian yang besar. Ini memang pahit bagimu, tapi terbaik menurut Tuhanmu, terbaik bagimu juga. Tunggu saja, sabar, lakukan yang lebih, buat dirimu berkualitas untuk impianmu yang juga berkualitas.

Tunggu, sampai suatu ketika kamu akan menemukan kepuasan yang sangat, kehidupan menakjubkan yang selalu kamu nantikan, yang selalu ada dalam doa dan usahamu.

Selesaikanlah Hunger Games ini!

Intinya "Layakkan dirimu untuk impian besarmu."

0 件のコメント :

コメントを投稿