2011年10月4日火曜日

Kisah Nabi Ishaq


 
Kisah Nabi Ishaq a.s.
           
Nabi Ishaq a.s. adalah putera Nabi Ibrahim a.s. dari isterinya yang bernama Siti Sarah. Kata Ishaq berasal dari bahasa Ibrani,yang berarti ‘tertawa’. Sejak menikah dengan Nabi Ibrahim a.s., Siti Sarah sebenarnya telah menunjukkan tanda-tanda wanita yang mandul. Sampai dengan usianya yang tua, ia belum juga melahirkan seorang anak. Tetapi berkat do’anya yang terus menerus dipanjatkan, maka akhirnya ia memperoleh kabar dari Malaikat Jibril, bahwa ia akan melahirkan seorang anak yang saleh. Betapa terkejut dan gembiranya hati Siti Sarah mendengar itu.
Nabi Ishaq a.s. dan anaknya, Nabi Ya’qub a.s. beserta Nabi Ibrahim a.s. dan keluarganya memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT, sebagaimana firman-Nya: “Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya’qub. Istrinya berkata : ”Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku seorang perempuan tua dan suamiku pun telah tua? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat aneh.” Para Malaikat berkata : “Apakah kamu merasa heran akan ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul-bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (QS. Hud: 71-73).
            Maka Nabi Ibrahim a.s. dan Siti Sarah mengucapkan puji syukur atas berita gembira itu. Di dalam Al-Qur’an diterangkan: “Dan ingatlah hamba-hamba kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan Ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (QS. Shad: 45-47).
            Selanjutnya, Allah SWT juga telah menerangkan didalam Al-Qur’an dengan firman-Nya: “Dan kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim) Ishaq dan Ya’qub sebagai suatu anugerah. Dan masing-masingnya kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka menyembah.” (QS. Al-Anbiya’: 72-73).

Keturunan Nabi Ishaq
            Nabi Ishaq a.s. mempunyai anak laki-laki bernama Ya’qub, yang kemudian juga diangkat menjadi nabi dan Rasul Allah. Nabi Ya’qub kemudian mempunyai keturunan yang banyak, diantaranya Nabi Yusuf a.s. Nabi Ishaq jualah yang menurunkan nabi-nabi Bani Israil, termasuk Nabi Isa a.s. Nabi Ishaq a.s. wafat dalam usia 180 tahun, dan dimakamkan di Jirun (sekarang dinamakan Madinah).
           
Kesimpulan dan Hikmah Kisah Nabi Ishaq
1.      Nabi Ishaq adalah putera Nabi Ibrahim a.s. dari isterinya yang bernama Siti Sarah, yang ketika itu telah lanjut usianya.
2.      Kata Ishaq berasal dari bahasa Ibrani, yang artinya ‘tertawa’. Dinamakan demikian karena ibunya, Siti Sarah, tertawa ketika Malaikat Jibril memberitakan tentang akan lahirnya Ishaq darinya, padahal usianya ketika itu sudah tua.
3.      Nabi Ishaq a.s. dianugerahi keturunan yang banyak, sampai kepada nabi-nabi dari Bani Israil, termasuk Nabi Isa a.s.

0 件のコメント :

コメントを投稿