2011年7月27日水曜日

Wawancara Di Taman Makam Pahlawan

TUGAS SEJARAH

WAWANCARA DI TAMAN MAKAM PAHLAWAn



NAMA ANGGOTA:
1.       Addammassiddiq
2.       Desi Ari Yanti                                                  KELAS X.1
3.       Fitria Nur Hidayati
4.       Ismaniar Nur Fajriah
5.       Muhammad Chozin
6.       Nur Sakinah
7.       Putri Hana Syafitri
8.       Rizkiana Nurhidayah
KATA PENGANTAR
            Bismillahirrahmanirrahim..
                Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan untuk melaksanakan tugas kami sebagaimana tugas seorang pelajar.
Tugas kali ini berkaitan dengan pelajaran sejarah, yaitu melakukan wawancara di Taman Makam Pahlawan yang terletak di Jalan TMP Taruna Kotamadya Tangerang 15118 untuk mendapatkan informasi tentang TMP itu.
                Hasil wawancara ini lalu kami susun dalam sebuah makalah. Tugas ini dilakukan secara berkelompok di mana setiap orang mempunyai tugas-tugasnya masing-masing. Semoga bermanfaat bagi kalian yang membacanya dan semoga hasil makalah kami ini bisa menyadarkan kepada para generasi penerus untuk lebih menghargai dan merenungi pengorbanan para pahlawan Indonesia.
                Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Guru Sejarah di sekolah kami, Ibu Stevani, yang telah ikut membantu kami dalam menyusun makalah. Dan juga teman-teman yang telah ikut serta dalam melakukan wawancara ini.  Serta Para Narasumber yang juga telah memberikan informasi kepada kami tentang Taman Makam Pahlawan.
               
               
Tangerang, 01 Desember 2010



Tim Penyusun















ii
DAFTAR ISI

1.       Cover
2.       Kata Pengantar..........................................................................................................ii
3.      Daftar Isi......................................................................................................................iii
4.      Bab 1 “Pendahuluan”
1.1    Latar Belakang..........................................................................................1
1.2     Tujuan.......................................................................................................2
5.      Bab 2 “Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang”
                2.1  Sumber Lisan.............................................................................................3
                2.2  Sumber Tulisan..........................................................................................3
                2.3  Sumber Benda...........................................................................................3
                                2.4  Kesimpulan hasil wawancara...................................................................3
                2.5  Kesan-Pesan...............................................................................................4
                2.6  Waktu Pelaksanaan...................................................................................4
6.  Bab 3 “Lampiran”
                       3.1  Wawancara dengan Narasumber.............................................................5
                       3.2  Dokumentasi..............................................................................................7





















iii
BAB 1 “PENDAHULUAN”

1.1     LATAR BELAKANG
                            Hari Bakti Taruna selama ini hanya diadakan dalam rangka upacara untuk memperingati gugurnya sejumlah kadet Akademi Militer Tanggerang dan 3 perwira TKR dalam “Peristiwa Lengkong” di Serpong Tanggerang pada tanggal 25 Januari 1946.
Menurut sejarah perjuangan yang telah sempat ditulis, pada tanggal 25 Januari 1946, atas prakarsa Kantor Penghubung Tentara yang berlokasi di jalan Cilacap no.5 Jakarta, telah diadakan rencana untuk pengambil alihan perlengkapan militer milik satu pasukan setingkat kompi yang berada dalam markas mereka didesa Lengkong Serpong Tanggerang Jawa Barat. Pasukan Jepang ini dipimpin seorang perwira Jepang berpangkat Kapten, bernama Abe.
Rencana ini tidak mungkin dilaksanakan menurut prosedur, yaitu melalui persetujuan dan izin pihak sekutu yang telah muncul sebagai pemenang perang dunia ke II dan memiliki tugas dan tanggung jawab perlucutan tentara Jepang. Maka timbullah gagasan dari pihak kantor penghubung dan Mayor Daan Jahja selaku kepala staf Resimen IV di Tanggerang untuk meminta bantuan Let.Kol Myamoto yang jabatannya saat itu adalah pembantu khusus May.Jen Yamamoto selaku GunSeiKan (Kepala Pemerintahan Militer Tentara ke 16 Jepang di Jawa). Apa bila hal tersebut bisa diterima dan disetujui Myamoto, maka kemudian timbul pertanyaan. Atas kompetensi apa pihak Jepang mengatur dan melaksanakan hal itu, mengingat sejak tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Jepang telah menyerah tampa syarat dan mematuhi keputusan Postdam.
Ketika pihak kantor penghubung mencoba mencari Myamoto, ternyata yang bersangkutan sedang berada di Bandung untuk suatu urusan. Dan mungkin karena waktu sudah sangat mendesak, dimana rencana itu harus segera dilaksanakan. Atas prakarsa pihak Kanntor Penghubung Tentara Jakarta dan Resimen 4 Tanggerang, dibuatlah tipu muslihat untuk mengelabui pimpinan Kompi Jepang di Lengkong. Caranya adalah dengan mengikut sertakan 6-7 orang tentara sekutu berkewarganegaraan India, sehingga seolah-olah benar rombongan yang akan mengoper perlengkapan militer tersebut adalah atas persetujuan pihak sekutu. Dalam pelaksanaan tugas, telah ditunjuk Mayor Wibowo Moekiman sebagai wakil dari Kantor Penghubung, Kapten Soebianto dan Letnan Soetopo selaku wakil dari Resimen 4 Tanggerang. Sebagai pimpinan rombongan rupanya disepakati Mayor Dan Mogot. Perwira senior dari wilayah resimen 4 yang juga menjabat direktur Akademi Militer Tanggerang. Rombongan juga mengikut sertakan sejumlah Taruna Akademi Militer Tanggerang yang saat itu telah menjalankan masa pendidikan militer perwira selama 3 bulan lamanya.
1
Dengan menumpang sebuah Jeep dan dua buah truk, rombongan telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, antara lain sudah sempat dilakukannya penempatan sejumlah senjata oleh para taruna keatas truk. Tapi ketika proses itu sedang berlangsung, tiba-tiba terjadilah peletusan tembakan senjata yang sumber dan arahnya tidak diketahui dari mana. Semua berjalan sangat cepat, dimana pihak Jepang telah merebut senjata-senjatanya kembali dan bersikap siap tempur dan melakukan tembakan-tembakan kearah para Taruna.
Pada awalnya mungkin telah terjadi kekacauan, tapi selaku pasukan Combatant berpengalaman, tentu saja pasukan Jepang lebih sempurna berada dalam situasi siap tempur. Karena kurang pengalaman dan mungkin juga berada pada tempat terbuka, kelompok Taruna dengan mudah menjadi sasaran empuk pihak penyerang. Killing Field ini terletak diantara kebun karet yang terletak persis dimuka markas tentara Jepang di Lengkong yang saat ini masih bisa dilihat lokasinya. Dalam peristiwa ini telah gugur sebanyak 33 orang Taruna dan 3 orang perwira TKR
Sekarang timbul pertanyaan apa yang sebenarnya terjadi pada tanggal 25 Januari 1946 didesa Lengekong tersebut ? sebagai Peristiwa kebetulan, Perang-Pertempuran atau sebuah tindakan yang gegabah-salah?
Melihat dalam hal ini tidak ada unsur perang, karena perang harus didukung oleh adanya konflik. Dan terlalu kejam dan kurang bijaksana kalau korban yang jatuh disetarakan sebagai korban dari rencana dan tindakan gegabah-salah dan tidak bertanggung jawab, maka seyogyanga istilah peristiwa kebetulanlah yang dipakai.

2.1          TUJUAN
a.      Untuk mencari tau informasi mengenai Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang
b.      Untuk menyelidiki seluk-beluk tentang Taman Makam
c.       Untuk tanya-jawab langsung dengan para narasumber yang masih hidup agar dapat mengetahui siapa-siapa saja pahlawan yang masih hidup










2
BAB 2 “TAMAN MAKAM PAHLAWAN TARUNA TANGERANG”

2.1     SUMBER LISAN
Ø  Bapak Mansyur Effendi
Ø  Bapak Jeri

2.2     SUMBER TULISAN
Ø  Tulisan-tulisan yang ada di tugu
Ø  Batu Nisan
Ø  Dokumen-dokumen berupa kertas

2.3          SUMBER BENDA
Ø  Tugu
Ø  Topi-topi perang
Ø  Makam
Ø  Kantor
Ø  Gudang senjata di Serpong

2.4          KESIMPULAN HASIL WAWANCARA
Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang di dirikan pada tanggal 29 Januari oleh Bpk. Muhdi, Bpk Prabowo (adiknya Daan Mogot), dan Mansyur Effendi. TMP ini pernah direnovasi satu kali pada tahun 1973 dan langsung diresmikan pada tahun yang sama oleh Bupati Tangerang, Bpk. Muhdi.
Taman makam ini dilatarbelakangi oleh peristiwa Lengkong yang dipimpin oleh Mayor Daan Mogot (Direktur MA).  Taman Makam ini awalnya berada di Serpong, namun karena tempatnya tidak memungkinkan, maka Taman Makam ini dipindahkan ke Tangerang.
Taman Makam ini  terletak di JL.TMP Taruna Kotamadya Tangerang, 15118. Disana terdapat 48 kuburan para pahlawan yang gugur ketika peristiwa Lengkong (25 Januari 1946).  45 kuburan diketahui identitas jasadnya dan 3  lagi tidak diketahui identitasnya. Abdul Halim, dan Pak Effendi. Pak Jeri mengurusinya setiap pagi dan sore, tapi Pak Effendi hanya mengurusinya setiap hari senin dan kamis.  
        Pengunjung taman makam pahlawan ini mengatakan bahwa TMP ini sangat bagus untuk generasi penerus bangsa dan untuk mengenang para pahlawan serta menghargai perjuangan mereka. Dan kebanyakan pengunjung disini dari kalangan pelajar. Makam pahlawan ini dibuka setiap hari.
3
             Makam ini didirikan untuk mengenang jasa para pahlawan, untuk menjadi bukti sejarah, dan untuk menghargai para pahlawan yang sudah  berjuang.
             Taman makam ini awalnya terletak di Serpong lalu dipindahkan ke Tangerang karena di Serpong letaknya tidak memadai. Cara pemindahannya pun dengan menggunakan mobil besar.
Dalam mendirikan taman ini membutuhkan biaya yang cukup besar, tapi ada beberapa orang yang ikut membantu menyumbang dana yaitu dari kabupaten tangerang, keluarga besar Daan Mogot, Prabowo, Sumitro, dan dari saya sendiri.
             Ulang tahun TMP diperingati setiap tanggal 25 Januari, beberapa sekolah diundang untuk menghadiri acara tersebut. Dan saat itu Pak Effendi menerima gajinya.
             Dalam perang Lengkong, ada satu orang pahlawan yang masih berumur 12 tahun yang ikut tewas. Lalu dia dimakamkan bersama dengan makam para pahlawan yang lainnya.
             Di TMP itu juga terdapat hal-hal mistis. Ada yang sampai kesurupan dan ada juga yang meninggal.
             Topi-topi yang di taruh di atas kuburan para pahlawan terbuat dari Baja dan berasal jepang. Topi-topi itu adalah milik para pahlawan sendiri sewaktu berperang.

2.5          KESAN-PESAN
Kesan  : Dengan adanya kunjungan ke TMP ini kita merasakan betapa pahlawan
kita telah melakukan pengorbanan yang sangat besar terhadap negeri ini. Selain itu, suasananya agak mistis karena banyak kuburan dan ditambah lagi dengan adanya 2 Pohon Beringin yang angker..
Pesan   : Jangan lupakan perjuangan para pahlawan karena mereka telah
berkorban demi bangsa ini, mengorbankan nyawa mereka. Betapa sedihnya mereka bila melihat sifat dan tingkah laku generasi penerus zaman kini. Seharusnya kita malu!
Ayo hargai perjuangan mereka dan Lanjutkan!!
Jangan tanyakan apa yang negara dapat lakukan untuk kita tapi tanyakanlah apa yang dapat kita lakukan untuk negara.

2.6         WAKTU PELAKSANAAN
Sabtu, 27 November 2010




4
BAB 3 “LAMPIRAN”

3.1     WAWANCARA KEPADA NARASUMBER

PAK  JERI:
1.       Siapa nama bapak dan apa pekerjaan bapak?
       Nama saya pak Jeri, bekerja sebagai penjaga dan pengurus TMP.
2.       Apa nama tempat makam ini?
Nama tempat taman makam ini ialah Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna Tangerang.
3.       Kapan didirikan Taman makam ini?
Taman ini didirikan pada 25 Januari 1946
4.       Dimana  letak atau alamat taman makam ini?
Jalan TMP Taruna Kotamadya Tangerang ,15118
5.       Di manakah tempat awal di makamkannya para pahlawan itu?
Sebenernya sih di Serpong, lalu dipindahkan ke Tangerang.
6.       Berasal dari manakah topi yang ada di atas makam itu?
Topi itu pemberian dari Jepang.
7.       Terbuat dari bahan apakah topi itu, Pak?
Terbuat dari baja.
8.       Apa keistimewaan dari topi ini, Pak?
Keistimewaan dari topi ini yaitu anti peluru.
9.       Apakah ada hal-hal mistis mengenai topi ini?
Tentu saja, dong. Saat itu ada seseorang yang ingin mencuri topi itu dan dia menjadikannya sebagai wajan atau penggorengan, beberapa hari kemudian ia dikabarkan meninggal.
10.   Berfungsi sebagai apakah topi ini?
Sebagai pelindung kepala.
11.   Apakah banyak  pengunjung TMP yang berasal dari kalangan pelajar?
Alhamdulillah banyak, lumayan neng.
12.   Berapa banyak pahlawan yang dimakamkan di sini?
Ada 48 pahlawan. 45 pahlawan dikenali identitasnya dan 3 pahlawan lagi tidak diketahui identitasnya..
13.   Di mana lokasi Gudang Senjata yang digunakan ketika peristiwa Lengkong terjadi?
Letaknya di BSD, Serpong.
14.   Apa saja isi bangunan yang berada di depan makam ini?
                   Isinya berupa alat-alat kantor dan foto-foto para pahlawan
5
Pak Mansyur Effendi:
1.       Untuk apa makam ini didirikan?
Ya, untuk mengenang jasa para pahlawan, lalu makam ini juga menjadi bukti sejarah bangsa ini untuk menghargai para pahlawan yang sudah berjuang.
2.       Siapa yang memimpin pertempuran lengkong?
Yang mimpin ya Pak Daan Mogot, dia Direktur MA
3.       Apak ada bangunan lain disamping taman?
Ya, ada bangunan LP Pemuda
4.       Di manakah tempat  meninggalnya Daan Mogot?
Meninggalnya di Lengkong, Serpong
5.       Mengapa tempat makam mereka di pindahkan ke jalan TMP Taruna?
Karena keadaan di serpong tidak memungkinkan.
6.       Apakah taman makam ini pernah di renovasi?
Ya, pernah 1 kali pada tahun 1973
7.       Siapakah pendiri TMP Taruna Tangerang?
Bpk. Muhdi, Bpk. Prabowo (Adiknya Pak Daan Mogot ), dan saya sendiri.
8.       Apakah dalam proses pembangunan TMP memerlukan biaya yang besar?
Ya, tentu saja memerlukan biaya yang besar .
9.       Siapakah yang ,menyumbang dana untuk pembangunan TMP ini ?
Keluarga besar Daan mogot,  Prabowo, Sumitro, dari Kabupaten Tangerang, dan
dari saya sendiri.
10.   Kapan saja TMP ini di buka?
TMP ini dibuka setiap hari.
11.   Bagaimana proses pemindahan jenazah para pahlawan?
Dengan cara diangkut dengan mobil besar, jadi memakai alat
12.   Siapakah nama bapak?
Nama Bapak ‘Mansyur Effendi’
13.   Di manakah tempat awal bapak sebelum pindah?
Tadinya bapak tinggal di Bandung
14.   Berapakah umur bapak?
Hemm, bapak sudah 81 tahun
15.   Hari apa saja bapak mengurus TMP ini?
Hari senin dan kamis
16.   Jabatan apakah yang bapak sandang pada masa perang?
Dulunya ‘Kapten’
17.   Kapan diperingatinya hari untuk mengenang jasa para pahlawan di TMP ini?
Yaitu setiap tanggal 25 Januari
18.   Apakah Bapak mendapatkan upah selama bekerja di sini?
Ya, tapi hanya satu tahun sekali. Yaitu saat ulang tahun TMP
6
19.   Kapan TMP ini diresmikan?
Diresmikannya pada tahun 1973
20.   Siapa yang mengesahkannya?
Yang mengesahkannya Bupati, Pak Muhdi.
21.   Apakah di makam ini ada remaja yang menjadi korban pertempuran?
Ya, ada. Tapi bapak lupa namanya, dia berumur 12 tahun.
22.   Siapakah yang mengurus TMP ini?
Yang mengurusi Abdul Halim, Pak Jeri, dan saya sendiri.
23.   Apakah ada hal-hal mistis di TMP ini?
Tentu saja ada, karena di sini agak angker. Malam itu ada anak sekolah yang mengunjungi tempat ini tapi tujuan dia datang ke sini hanya main-main lalu dia kesurupan.
24.   Mengapa dia kesurupan?
Karena mungkin pikirannya kosong dan saat berbicara, kata-katanya kurang sopan.
25.   Bagaimana pendapat para pengunjung saat mengunjungi TMP?
Mereka mengatakan bahwa TMP ini sangat bagus karena generasi kini bisa merenungi dan mengenang kembali jasa para pahlawan, serta menghargai perjuangan mereka. Harusnya kita malu bila keperibadian bangsa Indonesia seperti ini. Padahal para pahlawan sudah mati-matian mengorbankan jiwa dan raga demi tercapainya kemerdekaan.
26.   Apakah topi-topi yang ada di atas kuburan milik para pahlawan itu sendiri?
Ya, tentu saja. Tapi ada beberapa topi buatan.

3.2    DOKUMENTASI
Relief (Menceritakan tentang peristiwa Lengkong dan Pelatihan Akademi Militer)









                                              Makam Para Pahlawan Taruna
                                                                                  

                                                    Tugu yang ada di belakang makam




                                                Sajak yang awalnya berbahasa Belanda
                                 yang ditemukan di saku Perwira Soebianto yang gugur


                                             Nama-nama pahlawan yang ditulis di Tugu

                                                            Dua tokoh narasumber







                                              

0 件のコメント :

コメントを投稿